Terkini – Pihak TNI AL membantah tudingan yang menyebut institusi mereka menggelontorkan dana senilai Rp100 miliar untuk sewa buzzer demi pencitraan positif.
Bantahan dari pihak TNI AL terkait tudingan itu disampaikan Kadispenal, Laksamana Pertama TNI I Made Wira Hady Arsanta Wardhana.
Wira menegaskan, anggaran tersebut digelontorkan bukan untuk upaya pencitraan positif TNI Angkatan Laut, melainkan untuk pembuatan aplikasi pengamanan informasi di lingkungan TNI AL.
“Dengan aplikasi tersebut diharapkan dapat mengoptimalkan perlindungan data sensitif dengan menjaga integritas informasi dan mencegah penyalahgunaan oleh pihak yang tidak berwenang, serta pendeteksian penyalahgunaan informasi terkait TNI AL di media sosial,” kata I Made Wira lewat siaran persnya, dilansir dari Antara, Senin, 13 Januari 2025.
Sebelumnya, beredar unggahan di media sosial X yang memperlihatkan foto tangkapan layar situs web Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (SIRUP) Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa (LKPP).
Dalam foto tangkapan layar itu, tertera nama paket adalah pengadaan aplikasi Information Response System.
Paket tersebut menyebutkan bahwa Dispenal TNI AL sudah saatnya menerapkan sistem respons tersebut dengan membangun sistem khusus. Tujuannya, adalah untuk mengurangi kemunculan opini negatif.
“Dengan menyebarkan informasi positif melalui keterlibatan key opinion leader guna menggiring opini masyarakat ke arah opini yang positif dan kondusif,” demikian uraian tersebut. “…. metode seperti ini juga dikenal dengan sebutan buzzer,” demikian keterangan tertulis dalam isi paket itu.