Krjogja.com – KUDUS – Rantai pertumbuhan ekosistem sepak bola putri dari level akar rumput harus terus terjaga melalui wadah-wadah kompetisi yang berkelanjutan. Salah satunya melalui turnamen Hydroplus Soccer League 2024, yang merupakan rangkaian keberlanjutan dari upaya pembinaan sepak bola putri usia dini melului turnamen MilkLife Soccer Challenge yang diikuti para siswi Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Baca Juga: Dunia Dilanda Ketidakpastian Ekonomi di 2025, Bakal Bawa Dampak ke Indonesia?
Diselenggarakannya Hydroplus Soccer League 2024 tak terlepas dari cita-cita untuk mencetak atlet putri yang kompeten untuk menjadi masa depan dunia sepak bola putri Indonesia. Turnamen yang diikuti 275 peserta selama 10 pekan sejak Mei 2024 dengan sistem kompetisi penuh, berakhir pada pekan kedua Desember 2024 ini.
Scorpion FC akhirnya dinobatkan sebagai juara setelah mencatatkan total 53 poin dalam liga sepak bola putri yang digagas oleh Bakti Olahraga Djarum Foundation bersama Hydroplus Isotonic Drink ini. Baca Juga: Prediksi Freiburg vs Wolfsburg, 14 Desember 2024: Liga Bundesliga Jerman Hydroplus Soccer League 2024 merupakan turnamen sepak bola putri Kategori Usia (KU) 14 yang diikuti oleh 11 Sekolah Sepak Bola (SSB) dari sejumlah wilayah seperti Kudus, Rembang, Pati, Jepara, dan sekitarnya. Sebanyak 11 SSB tersebut yaitu Laskar Jepara Putri, SKU Pink, Galaxinesia, Scorpions FC, Pedawang Women, Srikandi Kalirejo Undaan, Persig Gribig, Porma, SKU Orange, Women Putra Jaya, dan Garkido GFC. Liga sepak bola putri KU 14 ini merupakan wadah lanjutan dari para putri yang telah bermain di turnamen KU 10 dan KU 12, sehingga dapat terus mengasah kemampuan mengolah “si kulit bundar” di lapangan hijau ke jenjang lebih tinggi. Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin berharap era kejayaan sepak bola putri Indonesia seperti era 1980-an dapat kmbali terwujud. Melalui pembibitan serta proses pengembangan talenta-talenta putri yang berakar dari usia dini, seperti sebelumnya melalui kompetisi MilkLife Soccer Challenge yang menyasar KU 10 dan KU 12, kemudian sekarang berlanjut ke jenjang berikutnya. “Tentu ini menjadi bekal dan memperkokoh pondasi mereka untuk semakin menekuni dunia sepakbola dan siap untuk mengharumkan nama bangsa di level internasional,” kata Yoppy. Dengan penyelenggaraan liga sepak bola putri yang rutin, Yoppy ingin banyak atlet potensial dapat bergabung dengan klub-klub elite sehingga liga sepak bola putri di level nasional bisa kembali rutin digelar.