Suara.com – Anggota Komisi VI DPR RI, Rivqy Abdul Halim alias Gus Rivqy mengingatkan agar Himpunan Bank Negara (HIMBARA) mengantisipasi soal serangan siber, kejahatan perbankan hingga praktik jual-beli rekening nasabah untuk transaksi bisnis judi online (judol).
“Sedikitnya ada dua kejahatan siber yang sedang menyasar nasabah bank HIMBARA, yakni bocornya data pribadi serta bobolnya rekening nasabah, dan jual beli rekening untuk transaksi judi online,” ujar Gus Rivqy dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI pada Rabu (13/11/2024).
Soal kasus kebocoran data pribadi dan pembobolan rekening nasabah, legislator PKB ini menyebut masalah itu kerap dilakukan para pelaku lewat modus web defacing, phising, fake caller dan carding. Dalam rapat tersebut, Gus Rivqy turut menyinggung kasus pembobolan rekening nasabah bank di Tangerang yang kerugiannya mencapai puluhan miliar.
“Saya minta kepada HIMBARA untuk melindungi nasabah dan bertanggung jawab kepada nasabah yang menjadi korban serangan siber dengan modus tadi. Saya tidak mau bank-bank yang ada di HIMBARA ini nantinya malah buang badan atau setengah hati membantu nasabah-nasabah yang menjadi korban serangan atau kejahatan siber ini,” bebernya.
Baca Juga: Menko Budi Gunawan Dukung Polri Usut Tuntas Kasus Judol Pegawai Komdigi, Termasuk jika Ada Indikasi Budi Arie Terlibat
Dia juga turut menyoroti kasus jual-beli rekening nasabah terkait sindikat bisnis judol jaringan internasional di Cengkareng, Jakarta Barat yang belum lama ini diungkap oleh kepolisian.
“Transaksi jual beli rekening nasabah untuk judol ini harus ditindak dengan sigap oleh HIMBARA dengan bekerja sama melalui beberapa pihak, seperti PPATK, Bank Indonesia dan kepolisian,” ujarnya.
“Jika rekening-rekening transaksi judol ini masih beroperasi, sulit rasanya memberantas judol. Pemberantasan judol ini harus dari hulu hingga ke hilir dan menuntut kolaborasi banyak pemangku kepentingan,” imbuhnya.
Tak hanya itu, Gus Rivqy juga menyarankan agar jajaran Direksi HIMBARA untuk bisa mempermudah prosedur dan mekanisme sistem peminjam pendidikan atai student loan kepada para nasabah.
“HIMBARA mesti dapat mempermudah prosedur dan mekanisme student loan misalnya melalui pembiayaan dengan tingkat suku bunga yang lebih rendah, serta tenornya relatif panjang,” katanya.
Baca Juga: Paksa Anak SMA Sujud dan Menggonggong, DPR Desak KPAI Investigasi Aksi Arogan Ivan Sugianto Meski Sudah Damai
“Kita ketahui bersama akses pendidikan tinggi adalah salah satu indikator untuk meningkatkan kualitas SDM yang secara langsung atau tidak langsung dan waktu yang relatif cepat atau lama dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi negara,” sambungnya.