Presiden Yoweri Museveni pada Sabtu (15/10) mengumumkan jam malam, penutupan tempat ibadah dan hiburan, serta melarang pergerakan masuk dan keluar dari dua distrik yang terkena Ebola selama 21 hari.”Langkah-langkah yang bertujuan untuk membatasi penyebaran penyakit akan segera diperkenalkan di Mubende dan Kassanda di Uganda tengah, pusat epidemi,” kata Museveni dalam pidato nasional yang disiarkan televisi.
Dikutip dari CBC, tercatat sudah ada 19 orang yang meninggal dunia sejak Uganda menyatakan wabah Ebola pada 20 September lalu.
“Ini adalah tindakan sementara untuk mengendalikan penyebaran Ebola. Kita semua harus bekerja sama dengan pihak berwenang sehingga kita bisa mengakhiri wabah ini dalam waktu sesingkat mungkin,” tambah Museveni. Virus Ebola sendiri menyebabkan masalah dengan pembekuan darah, yang menyebabkan pendarahan internal, peradangan dan kerusakan jaringan.