Indeks utama Wall Street ditutup melemah dengan S&P 500 dan Nasdaq mencatatkan penurunan harian terbesar dalam dua minggu terakhir. Dikutip dari Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average ( DJIA ) melorot 0,70 persen ke 43.444.
Indeks S&P 500 anjlok 1,32 persen ke level 5.870. Sementara Nasdaq turun 2,24 persen di posisi 18.680.Pelemahan serentak saham-saham ini melanjutkan kejatuhannya di hari sebelumnya, di mana indeks utama Wall Street berakhir di zona merah. Penurunan ini dipicu oleh kemungkinan tidak adanya pemangkasan suku bunga dalam waktu dekat yang akan dilakukan oleh Federal Reserve (The Fed).Chairman Federal Reserve, Jerome Powell, mengatakan bank sentral tidak perlu terburu-buru melonggarkan kebijakan moneter. “Kekuatan ekonomi saat ini memberi kita kemampuan untuk mengambil keputusan dengan hati-hati,” ujar Powell.Ketika Donald Trump memenangkan pemilihan presiden pada 5 November lalu, pasar saham AS berseri-seri dengan kenaikan yang tajam. Wall Street terus berpesta pora selama beberapa hari. Sayangnya, euphoria itu telah selesai. Kamis waktu AS, Wall Street terperosok, demikian juga dengan Jumat.
Adam Rich, Wakil Kepala Investasi di Vaughan Nelson, mengatakan, “Dalam 48 jam terakhir, kita menyaksikan perubahan besar, tidak hanya dari hasil pemilu tetapi juga data ekonomi yang lebih baik dari perkiraan dan pernyataan Powell tentang perlunya pendekatan yang lebih hati-hati terhadap pemangkasan suku bunga.”