Jakarta, Gatra.com – Politisi Zulfan Lindan menyebut ada pihak yang berupaya mempermalukannya, seiring dengan beredarnya surat peringatan keras Partai NasDem yang berisi pernyataan penonaktifan Zulfan dari kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai NasDem. Meski tak menyebut namanya, ia menduga bahwa pihak tersebut merupakan seorang menteri yang takut untuk di-reshuffle oleh Presiden RI Joko Widodo.
“Ada salah satu menteri yang terbirit-birit ketakutan, (yang) mungkin aja, dengar-dengar, mau di-reshuffle sama Pak Jokowi,” ujar Zulfan Lindan, dalam acara diskusi Total Politik, pada Jumat (14/10).
Zulfan pun menduga, sosok itulah yang menyampaikan kepada Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, terkait respons Jokowi atas pernyataan Zulfan Lindan yang menyebut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai antitesis dari Presiden RI Joko Widodo, pada sebuah program acara, Selasa (11/10) silam.
Baca juga: Sudah Tidak Jadi Pengurus NasDem 2,5 Tahun, Zulfan Lindan Bingung Keluar Surat Penonaktifan dari Partai
“Ini mungkin yang menyampaikan ke Pak Surya Paloh, bahwa ‘Ini Pak Jokowi agak marah nih, ya kan, dengan apa yang disampaikan oleh Zulfan ini’. Kan gitu? Belum tentu juga Pak Jokowi marah, dikarang-karang bisa juga,” papar Zulfan dalam menjelaskan dugaannya.
Menurutnya, langkah tersebut dilakukan, dengan tujuan untuk mempermalukan Zulfan. Oleh karena itu, Zulfan pun menegaskan bahwa dirinya akan melawan siapapun yang mencoba menginjak-injak harga dirinya.
“Ini ingin mempermalukan saya,” singkat Zulfan. “Satu-satunya yang saya punya itu harga diri. Siapa pun mau mencoba-coba menginjak-injak harga diri saya, pasti saya lawan. Pasti. Siapa pun,” tegasnya.
Baca juga: Hasto PDIP Hajar Anies dan Nasdem: Ikut Koalisi Kok Capresnya Beda Kebijakan dengan Jokowi
Zulfan pun menduga, sosok tersebut merupakan sosok yang sama, dengan sosok yang menyebarkan surat peringatan keras Partai NasDem ke media eksternal. Untuk diketahui, sebelumnya, Zulfan mengaku bahwa surat tersebut telah tersebar luas di media eksternal sebelum sampai kepadanya.
Di samping itu, Zulfan juga menyebut munculnya surat tersebut sebagai hal yang tiba-tiba. Pasalnya, Zulfan mengklaim bahwa dirinya tak mendapat panggilan ataupun diberi penjelasan apapun sebelum surat tersebut dikeluarkan.
Sebagai informasi, Zulfan Lindan telah dinonaktifkan dari Kepengurusan DPP Partai NasDem, setelah pernyataannya yang menyebut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai antitesis dari Presiden RI Joko Widodo, pada sebuah program acara, pada Selasa (11/10) lalu. Oleh karena itu, Partai NasDem melarang Zulfan untuk memberikan pernyataan di media massa dan media sosial, atas nama fungsionaris Partai NasDem, sampai waktu yang ditetapkan.